Popular Posts

Thursday, June 09, 2011

Die in his Birthday


a story

Brady adalah playboy nomor wahid. Popularitas mencengangkannya tsb sudah menempel dibenak cewek-cewek yg mengenalnya. Entah sudah berapa kali ia merayu cewek dgn gombalan setannya lalu mencampakkan mereka ketika hasrat tlah usai. Membuat kenangan buruk dihati orang2 yg pernah dekat dgnnya.
Brady kali ini bertemu lawan yg sebanding, ia jatuh cinta pada Rosha Nelson-cewek misterius yg dkenalnya dilorong rumah sakit tempat ibu cewek itu dirawat. Tampilan Rosha dgn mata coklat hazel dan rambut hitam mengilat yg sempurna memukaunya, Brady mabuk kepayang dan membuat hubungan dgn Allie, pacarnya menjadi tak jelas. Namun setiap kali ia berdekatan dgn Rosha, Brady selalu terkena kecelakaan tak terduga, tangannya melepuh, lengannya tertusuk pisau pembuka surat, mobilnya hancur menabrak plang jalan saat Rosha mengemudi berkecepatan tinggi sepulang kencan. Hal itu membuat Brady terkena masalah besar.
Anehnya setiap kecelakaan yg dialaminya, saat mrk bersama, Rosha baik2 saja dan hanya Brady yg berdarah darah.
Kecelakaan yg paling parah saat suatu sore ia muntah darah hebat krn dadanya remuk, barbel menghantam dada Brady, hal itu terjadi ketika mendadak Rosha menemuinya diruang fitness.
Brady dirawat beberapa bulan dirumah sakit krn cedera serius. Hal itu membuat prihatin keluarga dan sahabat sahabatnya. Mereka tak habis pikir mengapa Brady masih saja tergila2 pada cewek cantik yg suka menghilang dikala genting atau diperiksa polisi, cewek yg selalu bepergian dgn tas dan dompet kosong, cewek yg nyaris membunuhnya.

Selama ia dirumah sakit sekalipun Rosha tak pernah menjenguknya, cewek itu menghilang.
Lalu suatu hari, setelah ia diizinkan keluar dari rumah sakit, Brady memutuskan mencari alamat yg dberikan Rosha "park drive,13 south". Ternyata hanya tanah kosong bekas pekuburan massal yg akan dijadikan perumahan elite. Juga dua nomor telepon yg dberikan Rosha padanya, semuanya salah sambung dan mereka tak kenal cewek bernama Rosha.
Brady tak habis pikir kemana cewek itu menghilang namun sejak itu ia memang tak pernah lagi bertemu Rosha.
Ternyata Rosha menemuinya dimalam ulang tahunnya dibulan Oktober awal musim gugur yg dingin, untuk mengajak Brady bertemu dan memberinya kado.
Brady yg mabuk kepayang tentu saja menurut, ia nekat menemui Rosha pukul sebelas malam sesuai permintaan cewek itu.
Mereka bertemu dikafe diujung blok yg buka sampai pagi. Disana Rosha mengajaknya berdansa dengan pisau ditangan kanannya, tepat menghujam kepunggung Pemuda malang itu.
Tubuh Brady dibiarkan tergeletak dilantai berkarpet coklat. Ditengah musik yg kencang dan ribut juga riuh oleh suara suara tawa dan cekikikan.
Tak ada yg memperhatikan Brady, mereka semua hanyut dalam hiruk pikuk dan bau alkohol yg menyeruak pekat ke seantero ruangan.
Ditengah rasa sakit luar biasa yg menderanya, Brady berusaha meminta tolong pada Rosha. Namun cewek itu berjongkok dgn anggun disisi tubuhnya yg terjerembab dikarpet yg tergenang oleh darah lengket.
Rosha tersenyum puas sambil mengerjab dan menyibak rambut hitam panjang bergelungnya dgn buku buku jarinya. Bau parfum channel no.5 menyeruak dibelakangnya bercampur amis darah menusuk hidung Brady.
Rosha berbisik pelan "selamat ulang tahun"
lalu perlahan Brady melihat pemandangan mengerikan dihadapannya. Rosha berubah perlahan menjadi bayangan sosok tubuh yg dikenalnya, ada Nadine, Jenny, Farah, Therecia, Daisy dan beberapa gadis cantik lain yg pernah dikencaninya dan diputuskannya tanpa alasan. Lalu potongan potongan wajah mirip bayangan itu mengitarinya makin lama makin cepat, makin aneh, Brady makin lemah semua yg dihadapannya makin samar. Brady kehabisan byk darah dan ia jatuh pingsan.
Bayangan bayangan itu sirna perlahan menyerupai kabut tipis yg mengapung lalu lenyap, meninggalkan Brady yg luka dan lemah dan tak berdaya.
Rosha pun lenyap tak berbekas, menghilang bersama musim semi yg mulai digantikan musim gugur. Menjatuhkan daun daun cokelat pohon maple yg kering. Menghukum manusia yang menjadikan cinta permainan yg menyiksa, yeah seperti Brady Jones.

A fictional

No comments: